Cari Blog Ini

Kamis, 15 Juni 2017

Sebuah Puisi

FOKUS
Melakuakn segala hal untuk mendapat impian
Mengabaikan banyak hal untuk mencapai tujuan
Berjalan sesuai apa yang dilihat didepan
Lurus, maju, terus, ambisius
Beri aku kertas bergaris
Perintahkan aku untuk menulis
Hingga huruf lidi itu akan habis
Jangan bilang aku tidak rapi
Jangan atakan aku tidak rajin
Cukup bilang aku apa adanya
Garis atas ku lalui, garis bawah ku tak peduli
Ku tak mampu menulis sedemikian rapi
Maaf guru maaf sekali lagi
Ilmuku lebih luas dari tulisan ini
aku lebih tajam dari sekadar fokus
aku lebih dari ambisisus
aku hanya ingin menjadi manusia tanpa batas
ia pernah sekali mengajariku
dan aku langsung terbiasa bias
jika iya, mulailah dari sini katanya
dari parkiran ini
untuk menata mimpi
mulailah dari bangku perpustakaan
untuk menciptakan peradaban
mulailah dari masjid Raden Patah
untuk menggapai masa depan yang cerah
mulailah dari Universitas Brawijaya
untuk mengabdi pada rakyat sepenuhnya.


Selasa, 13 Juni 2017

Lirik Lagu dan Terjemah. Nana Lee. Bu Cheng Hui Lai Guo. (不曾回来过)

不曾回来过
Ia tidak pernah kembali


想当初 你爱着我
Xiǎng dāngchū nǐ àizhe wǒ
Kupikir kau mencintaiku
那有多温柔
nà yǒu duō wēnróu
Betapa lembutnya itu
现在你随风而走 不曾回来过
xiànzài nǐ suí fēng ér zǒu bùcéng huíláiguò
Sekarang kamu belum kembali dengan angin
多年前 我爱着你
duōnián qián wǒ àizhe nǐ
Aku mencintaimu bertahun-tahun yang lalu
不是谁的错
bùshì shéi de cuò
Bukan siapa yang salah
是命运带你来过 却又将你带走
shì mìngyùn dài nǐ láiguò què yòu jiāng nǐ dài zǒu
Apakah nasib mu datang tapi membawa mu pergi

爱的 再疼的 终究会离开
Zai ai de zai teng de zhong jiu hui li kai
Untuk mencintai rasa sakit pada akhirnya akan pergi lagi
再恨的 伤的 终究会遗忘
Zai hen de zai shang de zhong jiu hui yi wang
Kemudian cedera lagi benci pada akhirnya akan dilupakan
不舍得 舍不得 没有什么非谁不可
Bu she de she bu de mei you shen me fei shui bu ke
Tidak bersedia menanggung tidak ada non yang tidak bisa
让自己慢慢成长
Jiu rang zi ji man man cheng chang
Biarkan diri Anda tumbuh lambat
慢慢放下
Màn man fàngxià
perlahan lebih rendah

这些年 时间的手
Zhèxiē nián shíjiān de shǒu
Tangan tahun-tahun ini
无心地作弄
wú xīndì zuònòng
Tidak disengaja
牵着你 不停的走 不曾回来过
qiānzhe nǐ bù tíng de zǒu bùcéng huíláiguò
Memegang kau tetap tidak kembali juga
过去的 就让他过
guòqù de jiù ràng tāguò
Masa lalu melepaskannya
我并不脆弱
wǒ bìng bù cuìruò
Saya tidak rapuh
只记得 当时的我
zhǐ jìdé dāngshí de wǒ
Ingat saja saya saat itu
深刻地爱过
shēnkè de àiguò
Sangat dicintai

我难过 我懦弱 学不会洒脱
yuè xiǎngniàn yuè shīluò bēishāng lǐ zǒuguò
Saya sedih karena saya lemah dan tidak akan bebas dan mudah
越想念 越失落 悲伤里走过
yuè xiǎngniàn yuè shīluò bēishāng lǐ zǒuguò
Semakin Anda merindukan kesedihan lebih
很久很久以后 终于找到心的出口
hěnjiǔ hěnjiǔ yǐhòu zhōngyú zhǎodào xīn de chūkǒu
Lama kemudian akhirnya menemukan jantung dari ekspor
现在的我勇敢放手 让你自由
xiànzài de wǒ yǒnggǎn fàngshǒu ràng nǐ zìyóu
Sekarang aku berani membebaskanmu

爱的 再疼的 终究会离开
Zai ai de zai teng de zhong jiu hui li kai
Untuk mencintai rasa sakit pada akhirnya akan pergi lagi
再恨的 伤的 终究会遗忘
Zai hen de zai shang de zhong jiu hui yi wang
Kemudian cedera lagi benci pada akhirnya akan dilupakan
不舍得 舍不得 没有什么非谁不可
Bu she de she bu de mei you shen me fei shui bu ke
Tidak bersedia menanggung tidak ada non yang tidak bisa
让自己慢慢成长
Jiu rang zi ji man man cheng chang
Biarkan diri Anda tumbuh lambat
慢慢放下
Màn man fàngxià
perlahan lebih rendah

想当初 你爱着我
Xiǎng dāngchū nǐ àizhe wǒ
Kupikir kau mencintaiku
那有多温柔
nà yǒu duō wēnróu
Betapa lembutnya itu
现在你随风而走
xiànzài nǐ suí fēng ér zǒu
 
Sekarang kamu pergi dengan angin
不曾回来过
bùcéng huíláiguò
Tidak kembali juga



DINASTI QIN

SEJARAH, PARA TOKOH TERKENAL DAN KEBUDAYAANYA
 

1.     SEJARAH BERDIRINYA DINASTI QIN
Dinasti Qin[秦朝] (Tahun 221 sebelum Masehi ~ Tahun 206 sebelum Masehi) merupakan Dinasti Pertama China yang menyatukan keragaman suku bangsa di Negara China dalam satu Kebangsaan tunggal Nasional China dan juga merupakan Dinasti Pertama yang  menggunakan sistem pemerintahan terpusat  (sentralisasi) yaitu sistem pemerintahaan yang  Kekuasaannya terletak penuh ditangan Kaisar yang juga merupakan dasar dari Sistem Kekaisaran feodal yang diteruskan oleh dinasti-dinasti setelahnya selama ribuan tahun. Kaisar Pertama dinasti qin yaitu Kaisar Qin Shi Huang (Shi Huang Di [始皇帝]) berhasil mengakhiri perpecahan antar negara-negara bagian adipati di masa periode Negara berperang (Zhan Guo [战国]) yang berlangsung selama 500 tahun lamanya.

Dengan Kekuatan Ekonomi dan Militernya, Kerajaan Qin berhasil menyatukan kembali daratan China dengan melenyapkan 6 kerajaan lainnya. Yin Zheng [赢政] yaitu nama asli Kaisar Qin yang memakai gelar Kaisar Qin Shi Huang pada tahun ke-26-nya merubah sistem politik desentralisasi menjadi sentralisasi, tidak ada sistem Negara bagian adipati dibawah kekuasaannya. Sistem Politik tersebut sangat berbeda dengan sistem politik pada dinasti-dinasti sebelumnya sehingga penerapannya juga menghadapi banyak tantangan dan perlawanan dari pejabat yang memiliki pemikiran politik yang masih bersifat konvensional.Yin Zheng kemudian juga merubah gelar Raja (Wang []) menjadi Kaisar (Huang Di [皇帝]) , istilah Huang [] diambil istilah  “San Huang [三皇]” dan Di [] dari istilah “Wu Di [五帝]” dan menetapkan Kota Xian Yang [咸阳] sebagai Ibukotanya. Kaisar Qin Shi Huang membagi Daratan China menjadi 36 Propinsi yang kepala daerahnya langsung ditunjukan oleh Pemerintah Pusat dan tidak dapat menjabat secara turun menurun. Di Pemerintahan Pusat, dibentuk Jabatan Perdana Menteri Kanan dan Kiri [左右丞相],  Yu Shi Ta Fu [御使大夫], Tai Wei [太尉], Jiang Jun [将军], Ting We [廷尉] dan jabatan lainnya. Kaisar Qin Shi Huang juga mempersatukan penggunaan Bahasa dan Tulisan serta satuan Pengukuran seperti derajat, kepanjangan dan berat. Dibawah Perdana Menteri Qin yang bernama Li Shi, Tulisan Qin Zhuan [秦篆] disebut juga dengan Xiao Zhuan [小篆] ditetapkan sebagai bentuk tulisan resmi di Dinasti Qin. Pada tahun 221 sebelum Masehi, Kaisar Qin Shi Huang menetapkan Peraturan untuk mempersatukan Tulisan, Uang, Sistem Pertanahan, Sistem Transportasi dan sistem-sistem lainnya.


Untuk mengurangi ancaman dari Suku Minoritas Xiong Nu [匈奴] di daerah Utara, Kaisar Qin Shi Huang mengirimkan 300,000 ribu tentara dibawah pimpinan Jenderal Besar Meng Tian untuk menyerang suku Xiong Nu tersebut.  Kaisar Qin Shi Hung juga memerintahkan untuk membangun Tembok Keamanan yang kemudian dikenal dengan nama Wan Li Chang Cheng [万里长城] yaitu Tembok yang panjangnya puluhan ribu miles. Di Dalam Negeri, Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan untuk melakukan pembangunan besar-besaran terhadap Istana dan Kuburan Kekaisaran sehingga memerlukan keuangan dan tenaga kerja yang sangat banyak sekali.
Kaisar Qin Shi Huang dalam 12 tahun masa pemerintahannya sering melakukan perjalanan mengelilingi Negerinya. Tujuan dari perjalanan-perjalanan tersebut antara lain adalah untuk melakukan upacara Ritual Doa untuk keselamatan dan kebahagian serta untuk menunjukan Kewibawaan dan kekuasaan kepada Rakyatnya. Berikut ini adalah perjalanan-perjalanan yang pernah dilakukan oleh Kaisar Qin Shi Huang :
  1. Tahun 220 Sebelum Masehi, melakukan perjalanan ke daerah Long Xi [陇西] dan 2 Propinsi di bagian utara.
  2. Tahun 219 Sebelum Masehi, melakukan perjalanan ke Gunung Zou Yi [邹峄].
  3. Tahun 218 Sebelum Masehi melakukan perjalanan ke Gunung Zhi Fu [芝罘].
  4. Tahun 215 Sebelum Masehi melakukan perjalanan ke Gunung Jie Shi [碣石].
  5. Tahun 210 Sebelum Masehi melakukan perjalanan ke Gunung Jiu Yi [九疑].
Demi untuk mencari cara untuk hidup abadi, Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan Xu Fu [徐福] untuk melakukan pelayaran ke seluruh penjuru dunia untuk mendapatkan cara untuk menjadi Dewa, tetapi Xu Fu tidak pernah kembali lagi ke negerinya.
Dalam Perjalanan ke-5 kalinya, Kaisar Qin Shi Huang wafat dalam perjalanan pulang. Perdana Menteri Li Shi dan Kasim Zhao Gao bersekongkol memalsukan Surat Perintah Kaisar untuk membunuh Jenderal besar Meng Tian [蒙恬] dan Pangeran Fu Shu [扶苏] agar dapat mengangkat anak ke 18 Kaisar Qin Shi Huang yang bernama Hu Hai [胡亥] naik ke tahta Kekaisaran menjadi Kaisar Qin Er Shi [秦二世]atau Kaisar Qin II. Beberapa waktu kemudian, Perdana Menteri Li Shi juga dibunuh oleh Kasim Zhao Gao sehingga kekuasaan Dinasti Qin sepenuhnya dikuasai oleh Hu Hai dan Kasim Zhao Gao. Tetapi Kaisar Qin II sangat lemah dan tidak bermoral dan mengikuti semua perkataan Kasim Zhao Gao sehingga banyak pejabat kekaisaran dan Rakyat tidak puas dan kecewa. Dimana-mana terjadi pemberontakan, diantaranya adalah pemberontakan Chen Sheng dan Wu Guang pada tahun 209 sebelum masehi, pemberontakan Xiang Yu dan Liu Bang di tahun 207 sebelum masehi sehingga mempercepat keruntuhan Dinasti Qin.
Pada Tahun 206 Sebelum Masehi, Zhao Gao memaksa Kaisar Qin II (Qin Er Shi) bunuh diri kemudian mengangkat Zi Ying [子婴] menjadi Kaisar Qin III. Tetapi saat itu, Liu Bang telah menyerang ibukota Xian Yang, Kaisar Qin III akhirnya membunuh Zhao Gao dan menyerahkan diri kepada Liu Bang. Dengan demikian pemerintahan Dinasti Qin berakhir.Dalam perpolitikan pemerintahan Dinasti Qin, pembagian Negara adipati dihilangkan dan kepala daerah diutuskan langsung oleh pusat sehingga memperkuat kekuasaan Kaisar. Pada Tahun 212 Sebelum Masehi, Kaisar Qin Shi Huang menyetujui usulan dari Perdana Menteri Li Shi untuk membakar habis semua buku simpanan pribadi (kecuali Buku sejarah Qin, Buku kedokteran, Buku Pertanian dan Buku Peramalan) dan mengubur secara hidup-hidup para pemikir dan pengikut konsep Lu [儒学] sekitar 460 orang. Tindakan tersebut dikenal dengan istilah  “Fen Shu Keng Ru [焚书坑儒]”, jika diterjemahkan langsung adalah membakar buku dan mengubur pengikut Lu.Hal ini dilakukan Kaisar Qin Shi Huang untuk menekan para pengikut Lu agar sistem politik baru yang diterapkannya dapat berlangsung dengan baik dan mulus. Tetapi karena Keuangan dan sebagian besar penduduknya dipakai dalam mengadakan pembangunan-pembangunan yang besar  seperti pembangunan Istana, Tembok Raksasa dan tempat pemakaman Kekaisaran, penduduk yang digunakan untuk sektor pertanian dan sektor perekonomian lainnya menjadi sangat sedikit sehingga perkembangan ekonomi saat itu mengalami penurunan. Saat itu, penduduk Dinasti Qin hanya berjumlah sekitar 20-jutaan orang, pembangunan pemakaman memakai sekitar 1,5 jutaan orang,  Penjagaan Lima Gunung penting sekitar 500 ribuan orang, Prajurit untuk pertahanan di perbatasan Xiong Nu sekitar 300 ribuan orang, Pembangunan Pagar Raksasa sekitar 500 ribuan orang dan pembangunan lainnya sekitar 300 ribuan orang. Jadi sekitar 15% penduduknya dipakai untuk melakukan pembangunan-pembangunan yang disebut diatas.
Penyatuan daratan Tiongkok
  1. 230 SM: Penaklukan kerajaan Han
  2. 228 SM: Menyerang kerajaan Zhao
  3. 227 SM: Menyerang kerajaan Yan
  4. 225 SM: Penaklukan kerajaan Wei
  5. 224 SM: Penaklukan kerajaan Chu
  6. 222 SM: Penaklukan kerajaan Zhao dan Yan
  7. 221 SM: Penaklukan kerajaan Qi, mempersatukan Cina
Memusatkan kekuasaan
Ying Zheng setelah mempersatukan Cina kemudian menciptakan gelar Huangdi yang merupakan gabungan dari Huang () dan Di (). Ia merasa ia lebih berjasa daripada Tiga Penguasa (三皇) dan Lima Kaisar (五帝) dari Tiongkok kuno. Huangdi sendiri secara harfiah berarti penguasa dan kaisar tak tertandingi. Ia kemudian digelari sebagai Shi Huangdi, yang bermakna Kaisar Pertama.
Ia kemudian menetapkan beberapa kebijakan pemerintahan yang memusatkan kekuasaan lebih lanjut di tangan kaisar. Kaisar mempunyai kekuasaan absolut, para menteri mempunyai hak untuk memberikan pandangan dan nasihat dalam penetapan kebijakan pemerintahan namun tidak punya hak untuk memutuskan kebijakan. Pemerintahan pusat dijalankan oleh 3 menteri utama dan 9 menteri biasa. Menteri utama terdiri dari perdana menteri dan 2 wakil perdana menteri. Perdana menteri menjalankan pemerintahan, sedangkan 2 wakil perdana menteri masing-masing bertugas sebagai pelaksana militer dan pemeriksa (kontrol pemerintahan).
Menyatukan unit satuan
Pada masa ini juga, berbagai aspek kehidupan seperti satuan beratpanjang, unit mata uangaksara diseragamkan. Bahkan jarak antara sumbu roda kereta kuda disamakan untuk memudahkan pembangunan jalan antar prefektur. Qin Shihuang juga memerintahkan perbaikan dan pembangunan tembok besar yang sebelumnya telah dibangun pada masa Dinasti Zhou untuk menahan serangan dari bangsa Xiongnu di utara.
2.     PARA TOKOH TERKENAL DINASTI QIN
A.    Adipati Mu dari Qin adalah penguasa yang berpandangan jauh ke depan. Ia aktif mengumpulkan orang-orang berbakat untuk membantunya mengatur urusan negara. Ia berperang dengan negara-negara bagian lainnya, merebut tanah yang diduduki oleh berbagai suku, memperluas wilayahnya dan menjadi pemimpin yang paling berkuasa di antara para tuan tanah.
B.     Baili Xi sebelumnya adalah seorang pejabat di negara bagian Yu. Walaupun dikenal herbakat, ia kurang diberikan pengakuan oleh penguasanya. Belakangan, Adipati Mu dari Qin menjadikannya perdana menteri Qin di usia 70. Atas bantuannya mengembangkan Qin menjadi kekuatan besar, ia dihormati rakyat Qin dan dijuluki “Pejabat Lima Lembar Kulit Domba”.
C.    Shang Yang semula bernama Gongsun Yang. Ahli dalam pemerintahan, ia sangat dihargai oleh Adipati Xiao dari Qin. Dua kali ia memperkenalkan reformasi yang drastis dalam pemerintahan serta struktur sosial untuk mengkonsolidasikan rejimnya dengan menggunakan hukum. Reformasi-reformasinya membawa kemajuan ekonomi yang pesat dan kemajuan militer, dan meletakkan landasan bagi penyatuan Tiongkok belakangan. Reformasi politiknya juga memberikan model dasar dari pemerintahan otoriter yang disentralisasikan, yang bertahan 2.000 tahun di Tiongkok. Setelah Adipati Xiao wafat, ia daan keluarganya dibunuh.
D.    Su Qin dan Zhang Yi adalah politikus-politikus terkenal selama Zaman berperangnya Negara-negara Bagian, ketika negara-negara bagian yang lebih kecil berebut supremasi. Keduanya berkelihng tujuh negara bagian yang terkuat, menasihatkan strategi-strategi yang berlawanan. Su Qin mwnghimbau enam negara bagian untuk membentuk aliansi me1awan Qin; suatu strategi yang dikenal sebagai He Zong. Zhang Yi menasihatkan Lian Heng, membujuk masing-masing dari keenam negara bagian itu untuk membentuk koalisi dengan Qin yang berkuasa.
E.     Fan Sui sebelumnya sebelumnya bertugas di istana Wei. Sangat dihargai oleh Adipati Zhao dan; Qin, ia dijadikan Prdana Menteri. Kebijakan luar negerinya membantu Adipati Zhao menaklukan Han, Wei dan Zhao dan menggulingkan kerajaan Zhou “sebagai penguasa tertinggi di negeri ini”.
F.     Lu Buwei semula seorang pedagang kaya di negara bagian Han, yang kemudian menetap di Wei. Ia berjumpa dengan Guru Yiren, cucu Adipati Zhao dari Qin. Manipulasi-manipulasi nya yang licik membantu Yiren menjadi Adipati Zhuangxiang dari Qin; dan ia sendiri menjadi Perdana Menteri menteri. Belakangan, Lu Buwei bunuh diri.
G.    Li Si dilahirkan di Chu. Ia bekerja di Qin ketika masih muda. Ketika Ying Zheng, adipati Qin, memutuskan untuk memecat orang-orang dari negara bagian lain yang bekerja di istana Qin, Li Si menulis “Permohonan untuk tidak mengusir orang luar”. Ia berargumentasi bahwa bakat-bakat asing mengkontribusikan pelayanan yang berharga. Adipati sangat terkesan dengan argumentasinya dan menjadikannya konsultan yang paling terpercaya. Li Si lah yang berperan di balik sebagian besar kebijakan dan langkah yang diambil oleh sang kaisar, termasuk pembakaran buku-buku.
H.    Jing Ke dilahirkan di negara bagian Wei. Seorang sarjana yang giat semenjak muda. Ia kemudian menjadi ahli dalam menggunakan pedang. Seorang pria yang benar serta sopan. Ia memenangkan penghargaan dan kepercayaan Pangeran Dan dari Yan, yang memohon kepadanya untuk membunuh adipati Qin. Sayangnya, sasaran Jing Ke meleset, dan ia sendiri tewas tertikam.
I.       Kaisar Pertama dari Qin dinamai Yin Zheng ketika dilahirkan. Baru berusia 13 tahun ketika ia mewarisi keadipatian, ia singkirkan Perdana Menteri Lu Bu Wei dan mengambil alih kendali
J.      pemerintahan ketika berusia 20 tahun. Dalam 10 tahun ia sapu bersih keenam negara bagian lainnya dan menyatukan Tiongkok. Setelah menjadi penguasa tertinggi, yaitu “kaisar”, Ia lancarkan serangkaian reformasi dan memerintahkan banyak proyek raksasa, termasuk Tembok Besar Tiongkok, Istana E Pang, dan makam Qin. Ia terkenal “membakar buku-buku dan menguburkan para sarjana pengikut Confucius. Ia berusia 50 tahun ketika meninggal jauh dari rumah pada tahun 210 SM.
K.    Zhao Gao adalah seorang sida-sida di istana Qin. Belakangan ia menjadi pembimbing putera sang adipati, yaitu Huhai. Setelah kematian Kaisar Pertama, ia berkolusi dengan Li Si untuk menaikkan Huhai ke atas takhta. Ia bantai saudara-saudari sang kaisar baru. Ia renggut urusan-urusan negara dan memaksakan kebijakan-kebijakan yang mengakibatkan kekacauan politik dan ekonomi. Ujung-ujungnya Zhao Gao tewas di tangan Ziying yang menggantikan Huhai naik tahta.
L.     Meng Tian adalah seorang jenderal Qin yang terkenal. Kakek dan Ayahnya adalah tokoh-tokoh militer yang berprestasi. Selama pemerintahan Kaisar Pertama, Meng Tian berprestasi dalam pertempuran melawan suku nomad Hun, dan dalam membela batas utara kekaisaran Qin. Ia dipaksa bunuh diri oleh Zhao Gao setelah kematian Kaisar Pertama.
M.   Wang Jian adalah seorang jenderal lain yang juga terkenal, yang sangat berjasa terhadap Ying Zheng dalam upayanya menyatukan Tiongkok. Ia rebut ibukota Zhao dan juga menaklukkan kekuatan utama dari Yan. Ketika Qin menyerang Chu yang lebih berkuasa, Ying Zheng semula menempatkan jenderal muda Li Xin. Jenderal Li meremehkan musuhnya dan kalah hebat. Ying Zheng secara pribadi minta maaf kepada Wang Jian dan memintanya untuk memimpin perang melawan Chu. Wang Jian menghancurkan pasukan Chu dan merebut ibukotanya.
N.    Fusu adalah putera sulung Kaisar Pertama. Sebagai seorang yang penuh kebajikan penuh penimbangan, Fusu memprotes terhadap pembunuhan para sarjana Confucius, yang membuat Ayahnya marah sehingga Ia dibuang. Ketika Kaisar sekarat, ia teringat akan Fusu. Tetapi ketetapannya tidak pernah sampai kepada Fusu. Tanpa memberitahu Fusu tentang kematian Ayahnya, Zhao Gao dan Li Si menuliskan ketetapan kerajaan dan memaksa Fusu bunuh diri.
O.    Huhai adalah putera bungsu Kaisar Pertama. Bodoh dan tak berpendidikan. Ia disayangi oleh Ayahnya. Setelah kematian Kaisar Pertama, Zhao Gao dan Li Si menjadikan Huhai Kaisar Kedua. Karena tidak berkompeten, ia abaikan negara dan menyerahkan kendali kepada Zhao Gao yang tidak bijaksana. Pada tahun 206 Sebelum Masehi, Huhai dibunuh oleh Zhao Gao.

3.      KEBUDAYAAN
a.       Tehnologi
1.      Gerobak dan Kereta kuda

Gambar 3.a.1
Kereta Kuda
 


Tehnologi yang sangat terkenal pada zaman ini adalah adanya gerobak dan kereta kuda yang memiliki ukuran luas roda yang telah ditetapkan satuanya, dengan tujuan untuk mempermudah dalam mobilisasi.
2.      Cetakan Patung
Selain itu juga diperkirakan telah ada cetakan patung, terbukti dengan adanya patung-patung manusia dan patung kuda yang ditemukan di Xian dalam wujud makan Terakota. Sungguh tehnologi yang sanat canggih pada masa itu.
3.      Mata Uang Logam




Gambar 3.a.3
Mata Uang Logam
 
 

Pada masa Kaisar Qin Shi huang di, beragai macam penyeragaman dilakukan, termasuk dalam penyeragaman mata uang saat itu, yang di sebut sebagai mata uang Qin, terbuat dari logam.
b.      Hunian
1.      Istana E Fang
Setelah mempersatukan Cina, demi menonjolkan wibawa dan kekuasaannya, Qin Shihuang membangun Istana E Fang di Gunung Li yang pada saat merupakan istana terbesar dan termegah dalam sejarah Tiongkok.Du Mu dari Dinasti Tang mengisahkan bahwa istana ini kemudian dibumi-hanguskan oleh Xiang Yu setelah berhasil menggulingkan Dinasti Qin. Namun sebenarnya dalam sejarah resmi, tidak ada catatan mengenai terbakarnya istana ini.
2.      Melanjutkan pembangunan tembok raksasa Cina
Masa pemerintahan Dinasti Qin, tembok Raksasa Cina yang mulai dibangun pada masa kekuasaan Dinasti Zhou tetap dilanjutkan, dengan tujuan sebagai benteng pertahanan dari suku Barbar di Utara. Menurut sejarah pada masa Dinasti Qin tembok raksasa dibangun sejauh 200 Kilometer.
3.      Makam Terakota


Gambar 3.b.3
Makam Terakota
 
 



Salah satu karya monumentalnya selain penyempurnaan konstruksi bangunan Tembok Besar China ialah pembangunan makam agung kaisar Qin sendiri. Makam sang kaisarmemang begitu mempesona. Terdapat kurang lebih 8000 patung yang menggambarkan sosok para prajurit beserta kuda-kuda perang berdiri berjejer disepanjang makam. Yang lebih menarik lagi, semua patung-patung tersebut tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya baik itu bentuk pakaian, mimik wajah, model rambut, hingga persenjataan yang mereka bawa. Selain itu, mereka juga dibedakan oleh pangkat kemiliterannya seperti Jendral, perwira, hingga para prajurit biasa. Patung prajurit yang memiliki ukuran tubuh paling tinggi ialah yang berpangkat jendral.
Patung-patung yang disebut sebagai Prajurit Terracotta ini keselururuhan terbuat dari tanah liat yang dibentuk didalam cetakan. Tingginya pun bervariasi antara 183 – 195 cm. Untuk bagian kepala, dibuat secara terpisah dari bagian badan agar memiliki bentuk dan mimik wajah yang berbeda satu sama lain. Sementara bagian-bagian wajah seperti bibir, mata, dan telinga ditambahkan secara manual dan bentuknya disempurnakan oleh polesan tangan si pematung. Patung yang telah jadi kemudian dibakar agar dihasilkan konstruksi yang lebih keras dan kokoh. Untuk tahap akhir, dilakukan pengecatan walaupun kebanyakan patung kini catnya telah memudar.
Sejak ditemukan oleh beberapa petani lokal diwilayah Xi’an, Propinsi Shaanxi, China ditahun 1974 silam, hingga kini masih terus dilakukan penggalian di sana. Para Arkelog memperkirakan masih banyak patung dan artifak-artifak lainnya yang masih terpendam. Mereka juga belum dapat memastikan berapa jumlah angka-angka penemuan ini akan terus bertambah. Kalkulasi terbaru menyebutkan, terdapat lebih dari 8000 patung prajurit, 130 kereta perang beserta 520 kudanya, serta 150 pasukan berkuda yang terdapat di tiga terowongan utama makam. Tidak semua harta benda dan perhiasan sang kaisar telah ditemukan. Konon, masih banyak harta benda berharga Kaisar Qin Shi Huang yang tersimpan disuatu bagian makam, dimana ditempat itu terpasang perangkap-perangkap yang dapat menembakkan anak panah secara otomatis kepada siapapun yang berani mengusiknya. Bahkan diyakini para pekerja yang memasang perangkap-perangkap t    ersebut turut dikuburkan hidup-hidup agar kerahasiannya tetap terjaga.
Menurut sejarawan Sima Qian (145 – 90 SM), pembangunan makam agung kaisar Qin Shi Huang dimulai disekitar 246 SM – disaat usia sang Kaisar baru menginjak 13 tahun – dengan memperkerjakan kurang lebih 700.000 pekerja. Faktanya, makam ini didirikan sebagai gambaran akan sebuah istana bawah tanah yang begitu besar dan mewah. Bahkan dikatakan ia adalah istana bawah tanah dengan struktur paling rumit dalam kemegahan dan fasilitasnya. Tiruan sungai yang terbuat dari air raksa serta langit-langit dengan hiasaan mutiara turut mempercantik istana. Kepercayaan di lingkungan kerajaan menyebutkan bahwa Kaisar Qin Shi Huang akan terus memimpin kerajaan dikehidupan berikutnya (alam baka/akhirat). Untuk itu ia membutuhkan sebuah istana sebagai pusat kerajaan, lengkap beserta para bala tentaranya dan pegawai-pegawai pemerintahan
c.       Pakaian



Gambar 3.c
Pakaian kekaisaran Dinasti Qin
 


Hanfu "yang sering muncul tahun ini sebagai simbol China selalu disebut sebagai pakaian tradisional Tionghoa di seluruh dunia. Sebenarnya sepanjang sejarah China lebih dari 5000 tahun, gaya busana mengalami perubahan yang mencolok dari zaman purba ke era modern. Setiap periode sejarah memiliki karakteristik yang berbeda.Dinasti Qin (221 SM - 206 SM) adalah dinasti kekaisaran pertama di China. Dengan berdirinya hirarki yang sangat ketat di kalangan masyarakat pada masa itu, gaya pakaian mengalami perubahan yang mencolok dari Negara Berperang Periode (475 SM - 221 SM) yang terdiri dari beberapa negara merdeka. Pada Dinasti Qin hitam digunakan sebagai warna yang superior untuk melambangkan kekuatan air, sehingga pakaian dan hiasan dari orang-orang mulia semuanya berwarna gelap atau hanya hitam sementara orang biasa hanya bisa memakai kain yang terbuat dari linen, diwarnai dengan warna putih, buff atau kuning pucat. Kostum tradisional sehari-hari orang-orang di Dinasti Qin adalah jubah, orang-orang dari berbagai status sosial mengenakan aksesoris yang terbuat dari bahan yang berbeda. Misalnya kaisar memakai topi yang dihiasi dengan batu giok sementara menteri hanya bisa menggunakan perunggu.Dinasti Qin memiliki sejarah singkat hanya 15 tahun. Dinasti berikutnya disebut Dinasti Han diperpanjang dan dikembangkan lebih lanjut pakaian Qin Dynasty. Kostum Dinasti Han memiliki 6 fitur. Kerah celana terbuka; Pakaian harus dijahit dengan benang putih; Lebar lengan adalah 0,4 meter; Blus itu tidak memiliki lengan baju; Bulu harus menghadap ke luar, dan ikat pinggang selalu indah.
d.      Struktur sosial 
               Dalam struktur sosial Dinasti Qin ada tatanan khusus dan cara khusus untuk memperlakukan orang lain dalam struktur sosial yang berbeda. Struktur sosial dibentuk sesuai dengan kekuatan dan kekayaan tertinggi sampai kekuasaan dan properti yang paling rendah: kaisar, shenshi (birokrat dan pemilik tanah kaya yang kaya diri), petani, pekerja, seniman, pedagang, dan tentara. Para prajurit terlalu sibuk berjuang untuk memiliki apapun,
Para pedagang dan para seniman selalu berdagang dan bertukar barang ... entah bergerak atau bersembunyi di balik bayang-bayang. Meskipun petani - kelas yang lebih tinggi daripada tentara - diperlakukan dengan buruk atau setara oleh kelas bawah dan rendah, seperti tentara dan seniman. Wanita tidak memiliki hak apa pun yang pernah terjadi ... mengingatkan Anda akan Mesir, tanpa hak perempuan,Mereka tidak memiliki kekuatan apa yang pernah jadi.
e.       Agama
Dinasti Qin adalah periode sejarah Cina yang relatif non-religius. Satu-satunya hal yang mereka benar-benar digunakan sebagai agama, adalah Legalisme, yang merupakan kontrol penuh pemerintah. Qin menghukum orang-orang yang menggunakan agama-agama seperti Konfusianisme (agama lain) karena mereka merasa bahwa bentuk pemikiran itu membahayakan pemerintah mereka. Orang-orang di kantor membuatnya di tempat yang hampir seperti kaisar adalah dewa. Legalisme disebutkan lebih rinci di tab "Struktur Pemerintahan".
Runtuhnya Dinasti Qin
Akibat lemahnya kemiliteran, dinasti ini tidak bertahan lama. Setelah kematian kaisar yang pertama di 210 SM, puteranya digantikan oleh dua penasihat kerajaan sebelumnya, yang mengatur semua masalah administrasi di wilayah dinasti. Keduanya bertengkar, dan menyebabkan kematian keduanya dan kematian dari kaisar kedua Dinasti Qin. Pemberontakan muncul, dan kepemimpinan yang lemah ini dilimpahkan kepada Letnan Chu, yang akhirnya mendirikan Dinasti Han. Meski terjadi keahkiran yang cepat, dinasti ini telah membawa pengaruh besar untuk dinasti-dinasti berikutnya, dan nama China dari Eropa diyakini diambil dari dinasti ini.
Selain itu, sepeninggal Qin Shihuang, Zhao Gao berkomplot bersama Hu Hai dan Li Si memalsukan surat wasiat Qin Shihuang untuk mewariskan tahta kepada Hu Hai serta memerintahkan eksekusi mati atas anak sulungnya, Fu Su. Hu Hai lalu naik tahta dengan gelar Kaisar Qin Kedua.
Hu Hai sendiri adalah seorang kaisar yang lalim dan tidak cakap. Ini menyebabkan ia tak dapat menahan pemberontakan di daerah-daerah. Bulan Juli 209 SM, 2 pejabat kekaisaran, Chen Sheng dan Wu Guang memberontak. Pemberontakan besar-besaran kemudian dipimpin oleh Xiang Yu dan Liu Bang. Setelah Dinasti Qin runtuh, peperangan pecah antara Liu Bang dan Xiang Yu yang kemudian dimenangkan oleh Liu Bang dan mendirikan Dinasti Han yang akan berkuasa selama 400 tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Dinaviriya.”Sejarah Dinasti Qin”.10 Juni 2017. http://dinaviriya.com/sejarah-dinasti-qin/
Seto, Wiyonggo. “Sejarah Dinasti Qin”.10 Juni 2017. http:// wiyonggoputih. blogspot .co.id/20 15/04/ sejarah- dinasti-qin.html

Info Tionghoa. “Dinasti Qin”. 11 Juni 2017. http://www.tionghoa.info/dinasti-qin/

用印尼语和中文描述玛琅市 DESKRIPSI KOTA MALANG MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA-CINA/MANDARIN

  玛琅市 玛琅是东爪哇省继泗水之后的大城市 .  东爪哇是炎热干旱地区,但与玛琅市不同 .   玛琅是一座四面环山的城市。玛琅的山区地理使这座城市的特点是空气凉爽,气候比较冷。 玛琅通常被称为旅游城市,因为在那儿有很多旅游地方。玛琅市有多种类型的旅游业,包括农业旅游、生态旅游等...