SEJARAH, PARA TOKOH TERKENAL DAN
KEBUDAYAANYA
|
|
1.
SEJARAH BERDIRINYA DINASTI QIN
Dinasti Qin[秦朝] (Tahun 221
sebelum Masehi ~ Tahun 206 sebelum Masehi) merupakan Dinasti Pertama China yang
menyatukan keragaman suku bangsa di Negara China dalam satu Kebangsaan tunggal
Nasional China dan juga merupakan Dinasti Pertama yang menggunakan sistem
pemerintahan terpusat (sentralisasi) yaitu sistem pemerintahaan
yang Kekuasaannya terletak penuh ditangan Kaisar yang juga merupakan
dasar dari Sistem Kekaisaran feodal yang diteruskan oleh dinasti-dinasti
setelahnya selama ribuan tahun. Kaisar Pertama dinasti qin yaitu Kaisar Qin Shi
Huang (Shi Huang Di [始皇帝]) berhasil mengakhiri perpecahan antar negara-negara
bagian adipati di masa periode Negara berperang (Zhan Guo [战国]) yang berlangsung selama 500 tahun lamanya.
Dengan
Kekuatan Ekonomi dan Militernya, Kerajaan Qin berhasil menyatukan kembali
daratan China dengan melenyapkan 6 kerajaan lainnya. Yin Zheng [赢政] yaitu nama
asli Kaisar Qin yang memakai gelar Kaisar Qin Shi Huang pada tahun ke-26-nya
merubah sistem politik desentralisasi menjadi sentralisasi, tidak ada sistem
Negara bagian adipati dibawah kekuasaannya. Sistem Politik tersebut sangat
berbeda dengan sistem politik pada dinasti-dinasti sebelumnya sehingga penerapannya
juga menghadapi banyak tantangan dan perlawanan dari pejabat yang memiliki
pemikiran politik yang masih bersifat konvensional.Yin Zheng kemudian juga
merubah gelar Raja (Wang [王]) menjadi Kaisar (Huang Di [皇帝]) , istilah Huang [皇] diambil istilah “San Huang [三皇]” dan Di [帝] dari istilah
“Wu Di [五帝]” dan
menetapkan Kota Xian Yang [咸阳] sebagai Ibukotanya. Kaisar Qin Shi Huang membagi
Daratan China menjadi 36 Propinsi yang kepala daerahnya langsung ditunjukan
oleh Pemerintah Pusat dan tidak dapat menjabat secara turun menurun. Di
Pemerintahan Pusat, dibentuk Jabatan Perdana Menteri Kanan dan Kiri [左右丞相], Yu
Shi Ta Fu [御使大夫], Tai Wei [太尉], Jiang Jun [将军], Ting We [廷尉] dan jabatan
lainnya. Kaisar Qin Shi Huang juga mempersatukan penggunaan Bahasa dan Tulisan
serta satuan Pengukuran seperti derajat, kepanjangan dan berat. Dibawah Perdana
Menteri Qin yang bernama Li Shi, Tulisan Qin Zhuan [秦篆] disebut juga dengan Xiao Zhuan [小篆] ditetapkan
sebagai bentuk tulisan resmi di Dinasti Qin. Pada tahun 221 sebelum Masehi,
Kaisar Qin Shi Huang menetapkan Peraturan untuk mempersatukan Tulisan, Uang,
Sistem Pertanahan, Sistem Transportasi dan sistem-sistem lainnya.
Untuk
mengurangi ancaman dari Suku Minoritas Xiong Nu [匈奴] di daerah Utara, Kaisar Qin Shi Huang mengirimkan
300,000 ribu tentara dibawah pimpinan Jenderal Besar Meng Tian untuk menyerang
suku Xiong Nu tersebut. Kaisar Qin Shi Hung juga memerintahkan untuk
membangun Tembok Keamanan yang kemudian dikenal dengan nama Wan Li Chang Cheng
[万里长城] yaitu Tembok
yang panjangnya puluhan ribu miles. Di Dalam Negeri, Kaisar Qin Shi Huang
memerintahkan untuk melakukan pembangunan besar-besaran terhadap Istana dan
Kuburan Kekaisaran sehingga memerlukan keuangan dan tenaga kerja yang sangat
banyak sekali.
Kaisar Qin Shi
Huang dalam 12 tahun masa pemerintahannya sering melakukan perjalanan
mengelilingi Negerinya. Tujuan dari perjalanan-perjalanan tersebut antara lain
adalah untuk melakukan upacara Ritual Doa untuk keselamatan dan kebahagian
serta untuk menunjukan Kewibawaan dan kekuasaan kepada Rakyatnya. Berikut ini
adalah perjalanan-perjalanan yang pernah dilakukan oleh Kaisar Qin Shi Huang :
- Tahun 220 Sebelum Masehi,
melakukan perjalanan ke daerah Long Xi [陇西] dan 2
Propinsi di bagian utara.
- Tahun 219 Sebelum Masehi,
melakukan perjalanan ke Gunung Zou Yi [邹峄].
- Tahun 218 Sebelum Masehi
melakukan perjalanan ke Gunung Zhi Fu [芝罘].
- Tahun 215 Sebelum Masehi
melakukan perjalanan ke Gunung Jie Shi [碣石].
- Tahun 210 Sebelum Masehi melakukan
perjalanan ke Gunung Jiu Yi [九疑].
Demi untuk
mencari cara untuk hidup abadi, Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan Xu Fu [徐福] untuk
melakukan pelayaran ke seluruh penjuru dunia untuk mendapatkan cara untuk
menjadi Dewa, tetapi Xu Fu tidak pernah kembali lagi ke negerinya.
Dalam
Perjalanan ke-5 kalinya, Kaisar Qin Shi Huang wafat dalam perjalanan pulang.
Perdana Menteri Li Shi dan Kasim Zhao Gao bersekongkol memalsukan Surat
Perintah Kaisar untuk membunuh Jenderal besar Meng Tian [蒙恬] dan Pangeran
Fu Shu [扶苏] agar dapat
mengangkat anak ke 18 Kaisar Qin Shi Huang yang bernama Hu Hai [胡亥] naik ke
tahta Kekaisaran menjadi Kaisar Qin Er Shi [秦二世]atau Kaisar Qin II. Beberapa waktu kemudian, Perdana
Menteri Li Shi juga dibunuh oleh Kasim Zhao Gao sehingga kekuasaan Dinasti Qin
sepenuhnya dikuasai oleh Hu Hai dan Kasim Zhao Gao. Tetapi Kaisar Qin II sangat
lemah dan tidak bermoral dan mengikuti semua perkataan Kasim Zhao Gao sehingga
banyak pejabat kekaisaran dan Rakyat tidak puas dan kecewa. Dimana-mana terjadi
pemberontakan, diantaranya adalah pemberontakan Chen Sheng dan Wu Guang pada
tahun 209 sebelum masehi, pemberontakan Xiang Yu dan Liu Bang di tahun 207
sebelum masehi sehingga mempercepat keruntuhan Dinasti Qin.
Pada Tahun 206
Sebelum Masehi, Zhao Gao memaksa Kaisar Qin II (Qin Er Shi) bunuh diri kemudian
mengangkat Zi Ying [子婴] menjadi
Kaisar Qin III. Tetapi saat itu, Liu Bang telah menyerang ibukota Xian Yang,
Kaisar Qin III akhirnya membunuh Zhao Gao dan menyerahkan diri kepada Liu Bang.
Dengan demikian pemerintahan Dinasti Qin berakhir.Dalam perpolitikan
pemerintahan Dinasti Qin, pembagian Negara adipati dihilangkan dan kepala
daerah diutuskan langsung oleh pusat sehingga memperkuat kekuasaan Kaisar. Pada
Tahun 212 Sebelum Masehi, Kaisar Qin Shi Huang menyetujui usulan dari Perdana
Menteri Li Shi untuk membakar habis semua buku simpanan pribadi (kecuali Buku
sejarah Qin, Buku kedokteran, Buku Pertanian dan Buku Peramalan) dan mengubur
secara hidup-hidup para pemikir dan pengikut konsep Lu [儒学] sekitar 460
orang. Tindakan tersebut dikenal dengan istilah “Fen Shu Keng Ru [焚书坑儒]”, jika
diterjemahkan langsung adalah membakar buku dan mengubur pengikut Lu.Hal ini
dilakukan Kaisar Qin Shi Huang untuk menekan para pengikut Lu agar sistem
politik baru yang diterapkannya dapat berlangsung dengan baik dan mulus. Tetapi
karena Keuangan dan sebagian besar penduduknya dipakai dalam mengadakan
pembangunan-pembangunan yang besar seperti pembangunan Istana, Tembok
Raksasa dan tempat pemakaman Kekaisaran, penduduk yang digunakan untuk sektor
pertanian dan sektor perekonomian lainnya menjadi sangat sedikit sehingga
perkembangan ekonomi saat itu mengalami penurunan. Saat itu, penduduk Dinasti
Qin hanya berjumlah sekitar 20-jutaan orang, pembangunan pemakaman memakai sekitar
1,5 jutaan orang, Penjagaan Lima Gunung penting sekitar 500 ribuan orang,
Prajurit untuk pertahanan di perbatasan Xiong Nu sekitar 300 ribuan orang,
Pembangunan Pagar Raksasa sekitar 500 ribuan orang dan pembangunan lainnya
sekitar 300 ribuan orang. Jadi sekitar 15% penduduknya dipakai untuk melakukan
pembangunan-pembangunan yang disebut diatas.
Penyatuan daratan Tiongkok
- 230 SM:
Penaklukan kerajaan Han
- 228 SM:
Menyerang kerajaan Zhao
- 227 SM:
Menyerang kerajaan Yan
- 225 SM:
Penaklukan kerajaan Wei
- 224 SM:
Penaklukan kerajaan Chu
- 222 SM:
Penaklukan kerajaan Zhao dan Yan
- 221 SM:
Penaklukan kerajaan Qi, mempersatukan Cina
Memusatkan kekuasaan
Ying Zheng
setelah mempersatukan Cina kemudian menciptakan gelar Huangdi yang merupakan
gabungan dari Huang (皇) dan Di (帝). Ia merasa ia lebih berjasa daripada Tiga Penguasa (三皇) dan Lima
Kaisar (五帝) dari
Tiongkok kuno. Huangdi sendiri secara harfiah berarti penguasa
dan kaisar tak tertandingi. Ia kemudian digelari sebagai Shi
Huangdi, yang bermakna Kaisar Pertama.
Ia kemudian
menetapkan beberapa kebijakan pemerintahan yang memusatkan kekuasaan lebih
lanjut di tangan kaisar. Kaisar mempunyai kekuasaan absolut, para menteri
mempunyai hak untuk memberikan pandangan dan nasihat dalam penetapan kebijakan
pemerintahan namun tidak punya hak untuk memutuskan kebijakan. Pemerintahan
pusat dijalankan oleh 3 menteri utama dan 9 menteri biasa. Menteri utama terdiri
dari perdana menteri dan 2 wakil perdana menteri. Perdana menteri
menjalankan pemerintahan, sedangkan 2 wakil perdana menteri masing-masing
bertugas sebagai pelaksana militer dan pemeriksa (kontrol pemerintahan).
Menyatukan unit satuan
Pada masa ini
juga, berbagai aspek kehidupan seperti satuan berat, panjang, unit mata
uang, aksara diseragamkan. Bahkan jarak antara sumbu roda kereta
kuda disamakan untuk memudahkan pembangunan jalan antar prefektur. Qin Shihuang juga memerintahkan
perbaikan dan pembangunan tembok besar yang sebelumnya telah dibangun pada masa Dinasti
Zhou untuk menahan serangan dari bangsa Xiongnu di utara.
2.
PARA TOKOH TERKENAL DINASTI QIN
A.
Adipati Mu dari Qin adalah penguasa yang
berpandangan jauh ke depan. Ia aktif mengumpulkan orang-orang berbakat untuk
membantunya mengatur urusan negara. Ia berperang dengan negara-negara bagian
lainnya, merebut tanah yang diduduki oleh berbagai suku, memperluas wilayahnya
dan menjadi pemimpin yang paling berkuasa di antara para tuan tanah.
B.
Baili Xi sebelumnya adalah seorang pejabat di
negara bagian Yu. Walaupun dikenal herbakat, ia kurang diberikan pengakuan oleh
penguasanya. Belakangan, Adipati Mu dari Qin menjadikannya perdana menteri Qin
di usia 70. Atas bantuannya mengembangkan Qin menjadi kekuatan besar, ia
dihormati rakyat Qin dan dijuluki “Pejabat Lima Lembar Kulit Domba”.
C.
Shang Yang semula bernama Gongsun Yang. Ahli
dalam pemerintahan, ia sangat dihargai oleh Adipati Xiao dari Qin. Dua kali ia
memperkenalkan reformasi yang drastis dalam pemerintahan serta struktur sosial
untuk mengkonsolidasikan rejimnya dengan menggunakan hukum.
Reformasi-reformasinya membawa kemajuan ekonomi yang pesat dan kemajuan
militer, dan meletakkan landasan bagi penyatuan Tiongkok belakangan. Reformasi
politiknya juga memberikan model dasar dari pemerintahan otoriter yang
disentralisasikan, yang bertahan 2.000 tahun di Tiongkok. Setelah Adipati Xiao
wafat, ia daan keluarganya dibunuh.
D.
Su Qin dan Zhang Yi adalah politikus-politikus
terkenal selama Zaman berperangnya Negara-negara Bagian, ketika negara-negara
bagian yang lebih kecil berebut supremasi. Keduanya berkelihng tujuh negara
bagian yang terkuat, menasihatkan strategi-strategi yang berlawanan. Su Qin
mwnghimbau enam negara bagian untuk membentuk aliansi me1awan Qin; suatu
strategi yang dikenal sebagai He Zong. Zhang Yi menasihatkan Lian Heng,
membujuk masing-masing dari keenam negara bagian itu untuk membentuk koalisi
dengan Qin yang berkuasa.
E.
Fan Sui sebelumnya sebelumnya bertugas di
istana Wei. Sangat dihargai oleh Adipati Zhao dan; Qin, ia dijadikan Prdana
Menteri. Kebijakan luar negerinya membantu Adipati Zhao menaklukan Han, Wei dan
Zhao dan menggulingkan kerajaan Zhou “sebagai penguasa tertinggi di negeri
ini”.
F.
Lu Buwei semula seorang pedagang kaya di
negara bagian Han, yang kemudian menetap di Wei. Ia berjumpa dengan Guru Yiren,
cucu Adipati Zhao dari Qin. Manipulasi-manipulasi nya yang licik membantu Yiren
menjadi Adipati Zhuangxiang dari Qin; dan ia sendiri menjadi Perdana Menteri
menteri. Belakangan, Lu Buwei bunuh diri.
G.
Li Si dilahirkan di Chu. Ia bekerja di Qin
ketika masih muda. Ketika Ying Zheng, adipati Qin, memutuskan untuk memecat
orang-orang dari negara bagian lain yang bekerja di istana Qin, Li Si menulis
“Permohonan untuk tidak mengusir orang luar”. Ia berargumentasi bahwa
bakat-bakat asing mengkontribusikan pelayanan yang berharga. Adipati sangat
terkesan dengan argumentasinya dan menjadikannya konsultan yang paling
terpercaya. Li Si lah yang berperan di balik sebagian besar kebijakan dan
langkah yang diambil oleh sang kaisar, termasuk pembakaran buku-buku.
H.
Jing Ke dilahirkan di negara bagian Wei.
Seorang sarjana yang giat semenjak muda. Ia kemudian menjadi ahli dalam
menggunakan pedang. Seorang pria yang benar serta sopan. Ia memenangkan
penghargaan dan kepercayaan Pangeran Dan dari Yan, yang memohon kepadanya untuk
membunuh adipati Qin. Sayangnya, sasaran Jing Ke meleset, dan ia sendiri tewas
tertikam.
I.
Kaisar Pertama dari Qin dinamai Yin Zheng
ketika dilahirkan. Baru berusia 13 tahun ketika ia mewarisi keadipatian, ia
singkirkan Perdana Menteri Lu Bu Wei dan mengambil alih kendali
J.
pemerintahan ketika berusia 20 tahun. Dalam 10
tahun ia sapu bersih keenam negara bagian lainnya dan menyatukan Tiongkok.
Setelah menjadi penguasa tertinggi, yaitu “kaisar”, Ia lancarkan serangkaian
reformasi dan memerintahkan banyak proyek raksasa, termasuk Tembok Besar
Tiongkok, Istana E Pang, dan makam Qin. Ia terkenal “membakar buku-buku dan
menguburkan para sarjana pengikut Confucius. Ia berusia 50 tahun ketika
meninggal jauh dari rumah pada tahun 210 SM.
K.
Zhao Gao adalah seorang sida-sida di istana
Qin. Belakangan ia menjadi pembimbing putera sang adipati, yaitu Huhai. Setelah
kematian Kaisar Pertama, ia berkolusi dengan Li Si untuk menaikkan Huhai ke
atas takhta. Ia bantai saudara-saudari sang kaisar baru. Ia renggut
urusan-urusan negara dan memaksakan kebijakan-kebijakan yang mengakibatkan
kekacauan politik dan ekonomi. Ujung-ujungnya Zhao Gao tewas di tangan Ziying
yang menggantikan Huhai naik tahta.
L.
Meng Tian adalah seorang jenderal Qin yang
terkenal. Kakek dan Ayahnya adalah tokoh-tokoh militer yang berprestasi. Selama
pemerintahan Kaisar Pertama, Meng Tian berprestasi dalam pertempuran melawan
suku nomad Hun, dan dalam membela batas utara kekaisaran Qin. Ia dipaksa bunuh
diri oleh Zhao Gao setelah kematian Kaisar Pertama.
M.
Wang Jian adalah seorang jenderal lain yang
juga terkenal, yang sangat berjasa terhadap Ying Zheng dalam upayanya
menyatukan Tiongkok. Ia rebut ibukota Zhao dan juga menaklukkan kekuatan utama
dari Yan. Ketika Qin menyerang Chu yang lebih berkuasa, Ying Zheng semula
menempatkan jenderal muda Li Xin. Jenderal Li meremehkan musuhnya dan kalah
hebat. Ying Zheng secara pribadi minta maaf kepada Wang Jian dan memintanya
untuk memimpin perang melawan Chu. Wang Jian menghancurkan pasukan Chu dan
merebut ibukotanya.
N.
Fusu adalah putera sulung Kaisar Pertama.
Sebagai seorang yang penuh kebajikan penuh penimbangan, Fusu memprotes terhadap
pembunuhan para sarjana Confucius, yang membuat Ayahnya marah sehingga Ia
dibuang. Ketika Kaisar sekarat, ia teringat akan Fusu. Tetapi ketetapannya
tidak pernah sampai kepada Fusu. Tanpa memberitahu Fusu tentang kematian
Ayahnya, Zhao Gao dan Li Si menuliskan ketetapan kerajaan dan memaksa Fusu
bunuh diri.
O. Huhai adalah putera
bungsu Kaisar Pertama. Bodoh dan tak berpendidikan. Ia disayangi oleh Ayahnya.
Setelah kematian Kaisar Pertama, Zhao Gao dan Li Si menjadikan Huhai Kaisar
Kedua. Karena tidak berkompeten, ia abaikan negara dan menyerahkan kendali
kepada Zhao Gao yang tidak bijaksana. Pada tahun 206 Sebelum Masehi, Huhai
dibunuh oleh
Zhao Gao.
3.
KEBUDAYAAN
a.
Tehnologi
1.
Gerobak dan Kereta kuda
Tehnologi yang sangat terkenal pada zaman ini adalah adanya gerobak dan
kereta kuda yang memiliki ukuran luas roda yang telah ditetapkan satuanya,
dengan tujuan untuk mempermudah dalam mobilisasi.
2.
Cetakan Patung
Selain itu juga diperkirakan telah ada cetakan patung, terbukti dengan
adanya patung-patung manusia dan patung kuda yang ditemukan di Xian dalam wujud
makan Terakota. Sungguh tehnologi yang sanat canggih pada masa itu.
|
|
Gambar
3.a.3
Mata Uang
Logam
|
|
Pada masa Kaisar Qin Shi huang di, beragai macam penyeragaman dilakukan,
termasuk dalam penyeragaman mata uang saat itu, yang di sebut sebagai mata uang
Qin, terbuat dari logam.
b.
Hunian
1. Istana E Fang
Setelah
mempersatukan Cina, demi menonjolkan wibawa dan kekuasaannya, Qin Shihuang
membangun Istana E Fang di Gunung Li yang pada saat merupakan istana
terbesar dan termegah dalam sejarah Tiongkok.Du Mu dari Dinasti Tang mengisahkan bahwa istana ini kemudian
dibumi-hanguskan oleh Xiang Yu setelah berhasil menggulingkan Dinasti Qin. Namun
sebenarnya dalam sejarah resmi, tidak ada catatan mengenai terbakarnya istana
ini.
2.
Melanjutkan pembangunan tembok raksasa Cina
Masa pemerintahan Dinasti Qin, tembok Raksasa Cina yang mulai dibangun
pada masa kekuasaan Dinasti Zhou tetap dilanjutkan, dengan tujuan sebagai
benteng pertahanan dari suku Barbar di Utara. Menurut sejarah pada masa Dinasti
Qin tembok raksasa dibangun sejauh 200 Kilometer.
|
|
Gambar
3.b.3
Makam
Terakota
|
|
Salah satu karya monumentalnya selain
penyempurnaan konstruksi bangunan Tembok Besar China ialah pembangunan makam
agung kaisar
Qin sendiri.
Makam sang kaisarmemang begitu mempesona. Terdapat kurang
lebih 8000 patung yang menggambarkan sosok para prajurit beserta kuda-kuda
perang berdiri berjejer disepanjang makam. Yang lebih menarik lagi, semua
patung-patung tersebut tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya baik itu
bentuk pakaian, mimik wajah, model rambut, hingga persenjataan yang mereka
bawa. Selain itu, mereka juga dibedakan oleh pangkat kemiliterannya seperti
Jendral, perwira, hingga para prajurit biasa. Patung prajurit yang memiliki
ukuran tubuh paling tinggi ialah yang berpangkat jendral.
Patung-patung yang disebut sebagai Prajurit Terracotta
ini keselururuhan terbuat dari tanah liat yang dibentuk didalam cetakan.
Tingginya pun bervariasi antara 183 – 195 cm. Untuk bagian kepala, dibuat
secara terpisah dari bagian badan agar memiliki bentuk dan mimik wajah yang
berbeda satu sama lain. Sementara bagian-bagian wajah seperti bibir, mata, dan
telinga ditambahkan secara manual dan bentuknya disempurnakan oleh polesan
tangan si pematung. Patung yang telah jadi kemudian dibakar agar dihasilkan
konstruksi yang lebih keras dan kokoh. Untuk tahap akhir, dilakukan pengecatan
walaupun kebanyakan patung kini catnya telah memudar.
Sejak ditemukan oleh beberapa petani lokal diwilayah
Xi’an, Propinsi Shaanxi, China ditahun 1974 silam, hingga kini masih terus
dilakukan penggalian di sana. Para Arkelog memperkirakan masih banyak patung
dan artifak-artifak lainnya yang masih terpendam. Mereka juga belum dapat
memastikan berapa jumlah angka-angka penemuan ini akan terus bertambah.
Kalkulasi terbaru menyebutkan, terdapat lebih dari 8000 patung prajurit, 130
kereta perang beserta 520 kudanya, serta 150 pasukan berkuda yang terdapat di
tiga terowongan utama makam. Tidak semua harta benda dan perhiasan sang kaisar
telah ditemukan. Konon, masih banyak harta benda berharga Kaisar Qin Shi Huang
yang tersimpan disuatu bagian makam, dimana ditempat itu terpasang
perangkap-perangkap yang dapat menembakkan anak panah secara otomatis kepada
siapapun yang berani mengusiknya. Bahkan diyakini para pekerja yang memasang perangkap-perangkap
t ersebut turut dikuburkan hidup-hidup
agar kerahasiannya tetap terjaga.
Menurut sejarawan Sima Qian (145 – 90 SM), pembangunan
makam agung kaisar Qin Shi Huang dimulai disekitar 246 SM – disaat usia sang
Kaisar baru menginjak 13 tahun – dengan memperkerjakan kurang lebih 700.000
pekerja. Faktanya, makam ini didirikan sebagai gambaran akan sebuah istana
bawah tanah yang begitu besar dan mewah. Bahkan dikatakan ia adalah istana
bawah tanah dengan struktur paling rumit dalam kemegahan dan fasilitasnya.
Tiruan sungai yang terbuat dari air raksa serta langit-langit dengan hiasaan
mutiara turut mempercantik istana. Kepercayaan di lingkungan kerajaan
menyebutkan bahwa Kaisar Qin Shi Huang akan terus memimpin kerajaan dikehidupan
berikutnya (alam baka/akhirat). Untuk itu ia membutuhkan sebuah istana sebagai
pusat kerajaan, lengkap beserta para bala tentaranya dan pegawai-pegawai
pemerintahan
Gambar
3.c
Pakaian
kekaisaran Dinasti Qin
|
|
Hanfu "yang sering muncul tahun ini sebagai simbol China selalu disebut sebagai pakaian tradisional Tionghoa di seluruh dunia. Sebenarnya sepanjang sejarah China lebih dari 5000 tahun, gaya busana mengalami perubahan yang mencolok dari zaman purba ke era modern. Setiap periode sejarah memiliki karakteristik yang berbeda.Dinasti Qin (221 SM - 206 SM) adalah dinasti kekaisaran pertama di China. Dengan berdirinya hirarki yang sangat ketat di kalangan masyarakat pada masa itu, gaya pakaian mengalami perubahan yang mencolok dari Negara Berperang Periode (475 SM - 221 SM) yang terdiri dari beberapa negara merdeka. Pada Dinasti Qin hitam digunakan sebagai warna yang superior untuk melambangkan kekuatan air, sehingga pakaian dan hiasan dari orang-orang mulia semuanya berwarna gelap atau hanya hitam sementara orang biasa hanya bisa memakai kain yang terbuat dari linen, diwarnai dengan warna putih, buff atau kuning pucat. Kostum tradisional sehari-hari orang-orang di Dinasti Qin adalah jubah, orang-orang dari berbagai status sosial mengenakan aksesoris yang terbuat dari bahan yang berbeda. Misalnya kaisar memakai topi yang dihiasi dengan batu giok sementara menteri hanya bisa menggunakan perunggu.Dinasti Qin memiliki sejarah singkat hanya 15 tahun. Dinasti berikutnya disebut Dinasti Han diperpanjang dan dikembangkan lebih lanjut pakaian Qin Dynasty. Kostum Dinasti Han memiliki 6 fitur. Kerah celana terbuka; Pakaian harus dijahit dengan benang putih; Lebar lengan adalah 0,4 meter; Blus itu tidak memiliki lengan baju; Bulu harus menghadap ke luar, dan ikat pinggang selalu indah.
d. Struktur sosial
Dalam struktur sosial Dinasti Qin ada tatanan khusus dan cara khusus untuk memperlakukan orang lain dalam struktur sosial yang berbeda. Struktur sosial dibentuk sesuai dengan kekuatan dan kekayaan tertinggi sampai kekuasaan dan properti yang paling rendah: kaisar, shenshi (birokrat dan pemilik tanah kaya yang kaya diri), petani, pekerja, seniman, pedagang, dan tentara. Para prajurit terlalu sibuk berjuang untuk memiliki apapun,
Para pedagang dan para seniman selalu berdagang dan
bertukar barang ... entah bergerak atau bersembunyi di balik bayang-bayang.
Meskipun petani - kelas yang lebih tinggi daripada tentara - diperlakukan
dengan buruk atau setara oleh kelas bawah dan rendah, seperti tentara dan
seniman. Wanita tidak memiliki hak apa pun yang pernah terjadi ... mengingatkan
Anda akan Mesir, tanpa hak perempuan,Mereka tidak memiliki kekuatan apa yang
pernah jadi.
e. Agama
Dinasti Qin adalah periode sejarah Cina yang relatif non-religius. Satu-satunya hal yang mereka benar-benar digunakan sebagai agama, adalah Legalisme, yang merupakan kontrol penuh pemerintah. Qin menghukum orang-orang yang menggunakan agama-agama seperti Konfusianisme (agama lain) karena mereka merasa bahwa bentuk pemikiran itu membahayakan pemerintah mereka. Orang-orang di kantor membuatnya di tempat yang hampir seperti kaisar adalah dewa. Legalisme disebutkan lebih rinci di tab "Struktur Pemerintahan".
Runtuhnya Dinasti Qin
Akibat
lemahnya kemiliteran, dinasti ini tidak bertahan lama. Setelah kematian kaisar
yang pertama di 210 SM, puteranya digantikan oleh dua penasihat kerajaan
sebelumnya, yang mengatur semua masalah administrasi di wilayah dinasti. Keduanya bertengkar, dan menyebabkan
kematian keduanya dan kematian dari kaisar kedua Dinasti Qin. Pemberontakan muncul, dan
kepemimpinan yang lemah ini dilimpahkan kepada Letnan Chu, yang akhirnya mendirikan Dinasti
Han. Meski
terjadi keahkiran yang cepat, dinasti ini telah membawa pengaruh besar untuk
dinasti-dinasti berikutnya, dan nama China dari Eropa diyakini diambil dari dinasti ini.
Selain itu, sepeninggal
Qin Shihuang, Zhao Gao berkomplot bersama Hu Hai dan Li Si memalsukan surat wasiat Qin Shihuang untuk
mewariskan tahta kepada Hu Hai serta memerintahkan eksekusi mati atas anak
sulungnya, Fu Su. Hu Hai lalu naik tahta dengan gelar Kaisar Qin Kedua.
Hu Hai sendiri
adalah seorang kaisar yang lalim dan tidak cakap. Ini menyebabkan ia tak dapat
menahan pemberontakan di daerah-daerah. Bulan Juli 209 SM, 2 pejabat kekaisaran, Chen Sheng dan Wu Guang memberontak. Pemberontakan besar-besaran kemudian
dipimpin oleh Xiang Yu dan Liu Bang. Setelah Dinasti Qin runtuh, peperangan pecah antara Liu
Bang dan Xiang Yu yang kemudian dimenangkan oleh Liu Bang dan mendirikan Dinasti Han yang akan berkuasa selama 400 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Seto, Wiyonggo. “Sejarah Dinasti Qin”.10 Juni 2017. http:// wiyonggoputih. blogspot .co.id/20 15/04/ sejarah- dinasti-qin.html